Hithere. I did my bit of googling, so I know that accepting gifts from and giving gifts to non Muslims is halal . Hence, that is not a question. I was raised a Christian. I've been educating myself about Islam for a while now and I'm slowly putting different limitations in place. Eg. I haven't eaten pork in 3 months.
........ 13th April 2016, 1621 Mania Member Quote Originally Posted by bakaSHINJI TS ni aneh2 aja... Mau masak babi pangggang, bingung mau disiram wine atau air tape... Jelas haram wan. sirem bensin aja bro... biar lebih mantaf 13th April 2016, 1622 Groupie Member Quote Originally Posted by nonnatara ente ngga tanya...Rasulullah pernah minum air perasan anggur? apa belom ketemu hadistnya... air perasan anggur berarti wine dong... Itu sepertinya sudah pernah dibahas sebelumnya. Tapi itu tidak ada hubungan dengan ini. Khmar itu dilarang sudah jelas aturannya. Minuman beralkohol itu dilarang sudah jelas. Yang tidak jelas itu apa yang menentukan makanan beralkohol itu haram atau halal. Kalau semuanya haram, maka itu jelas aturannnya. Kalau semuanya tidak haram juga jelas aturannya. Yang membuat bingung itu ada makanan yang kadar alkohol tinggi tapi menurut MUI halal. Ada makanan yang kadar alkohol sangat rendah tapi menurut MUI haram. Padahal yang kadar alkohol tinggi bisa memabukkan kalau dikonsumsi banyak sedangkan yang kadar alkoholnya sangat rendah tidak akan memabukkan kalau dikonsumsi berlebihan. 13th April 2016, 1622 Groupie Member Quote Originally Posted by nonnatara ente ngga tanya...Rasulullah pernah minum air perasan anggur? apa belom ketemu hadistnya... air perasan anggur berarti wine dong... itu ada sari buah anggur perbotol kira2 40 ribuan harganya, kagak ada alkoholnya tuh, tutupnya pake sumbat segala kayak champagne Join Us 13th April 2016, 1623 Mania Member Quote Originally Posted by maximus023 ente tuh cuman teorian doank , dptnya dr yg ngga pernah minum bir lagi sdh ane bilang minum sebotol bir ngga bakal mabuk, klo mo bukti minum aja sendiri, nanti klo ente mabok ane bakal terjun ke kolam renang .... bukan monas yak jadi ente kuatnya cuman sebotol doang mus.... malu2in aje ngaku2 pemabokan cuman kuat sebotol 13th April 2016, 1623 Banned Join Date Apr 2016 Posts 3,640 Quote Originally Posted by kumalraj Memangnya kalau air anggur difermentasi itu air anggurnya tidak keluar sendiri tapi harus diolah dulu dijadikan minuman? Untuk bikin wine anggurnya diperas dulu . Nungguin air keluar sendiri dari anggur bisa amsyong kaw . 13th April 2016, 1626 Groupie Member Quote Originally Posted by Untuk bikin wine anggurnya diperas dulu . Nungguin air keluar sendiri dari anggur bisa amsyong kaw . Jadi bagian mana yang bikin itu jadi khmar? Anggurnya diperas? Atau proses fermentasinya? Itu kata nonnatara, Rasul pernah minum air perasan dari Anggur. Jadi ternyata memeras anggur itu tidak membuat airnya jadi haram. 13th April 2016, 1627 Mania Member Quote Originally Posted by kumalraj Itu sepertinya sudah pernah dibahas sebelumnya. Tapi itu tidak ada hubungan dengan ini. Khmar itu dilarang sudah jelas aturannya. Minuman beralkohol itu dilarang sudah jelas. Yang tidak jelas itu apa yang menentukan makanan beralkohol itu haram atau halal. Kalau semuanya haram, maka itu jelas aturannnya. Kalau semuanya tidak haram juga jelas aturannya. Yang membuat bingung itu ada makanan yang kadar alkohol tinggi tapi menurut MUI halal. Ada makanan yang kadar alkohol sangat rendah tapi menurut MUI haram. Padahal yang kadar alkohol tinggi bisa memabukkan kalau dikonsumsi banyak sedangkan yang kadar alkoholnya sangat rendah tidak akan memabukkan kalau dikonsumsi berlebihan. MUI ngeliat tape tuh kayak pisau bro... kalo tuh pisau dipake buat motong2 sayur2an ya halal2 aja, tapi kalo dipake buat nusuk orang ya jatonya haram... sama lah kayak tape kalo dikonsumsi dgn meliat kadar dan bentuk belom menjadi khmar ya masi dihalalkan tapi kalo tuh tape disalahgunakan untuk mabok2an ya bisa haram... ngga perlu fatwa2an MUI 13th April 2016, 1628 Moderator Quote Originally Posted by maximus023 itu ada sari buah anggur perbotol kira2 40 ribuan harganya, kagak ada alkoholnya tuh, tutupnya pake sumbat segala kayak champagne Owh klo yg itu enak,, manis n emang ga ada alkoholnya Kalo amer murah dan haram 13th April 2016, 1628 Banned Join Date Apr 2016 Posts 3,640 Quote Originally Posted by kumalraj Jadi bagian mana yang bikin itu jadi khmar? Anggurnya diperas? Atau proses fermentasinya? Itu kata nonatara, Rasul pernah minum air perasan dari Anggur. Jadi ternyata memeras anggur itu tidak membuat airnya jadi haram. Anggurnya diperas dan difermentasi. Itulah khamr. Kalau anggur cuma diperas terus diminum tanpa difermentasi ya halal. Itu mirip jus. Tidak difermentasi. 13th April 2016, 1630 Groupie Member Quote Originally Posted by nonnatara MUI ngeliat tape tuh kayak pisau bro... kalo tuh pisau dipake buat motong2 sayur2an ya halal2 aja, tapi kalo dipake buat nusuk orang ya jatonya haram... sama lah kayak tape kalo dikonsumsi dgn meliat kadar dan bentuk belom menjadi khmar ya masi dihalalkan tapi kalo tuh tape disalahgunakan untuk mabok2an ya bisa haram... ngga perlu fatwa2an MUI Oke saja pendapat itu. Tapi mengapa makanan yang dimasak pakai wine jadi haram, kan seperti pisau juga. Makanan itu dimasak pakai wine bukan untuk membuat orang jadi mabuk. Orang makan makanan itu bukan untuk jadi mabuk. Apakah menurut kamu, makanan itu halal karena dibuat dengan tujuan bukan untuk membuat orang mabuk. Makan makanan itu juga tidak akan membuat orang mabuk? Harta Primus Yustisio Capai Rp 73 M dan Tak Punya Utang, Ini Kata Jihan Fahira Yuni Shara Jadi Selingkuhan Suami Maia Estianty? Begini Faktanya Dodhy Kangen Band Talak Istri Usai 16 Tahun Menikah Rezky Aditya Sah Jadi Ayah Kandung, Kekey Makasih Mama Sudah Berjuang detikNews ........
Pertama tegas haram, kedua awur-awuran (mengawur) halal, dan ketiga menjaga hati-hati (syubhat). Orang Indonesia itu halal, haram, syubhat. Orang Indonesia itu halal, haram, syubhat. Dari Muktamar NU tahun 1926 sampai sekarang 2010, tetapi barokahnya dibahas (didiskusikan dalam bahtsul masail ) malah menjadi intelek.
- Hari Raya Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban setelah sholat Idul Adha. Kurban termasuk ibadah yang hukumnya sunnah muakkadah bagi umat Islam yang sudah baligh, berakal, serta mampu. Seperti yang diketahui, hewan yang dikurbankan harus dalam keadaan baik. Lantas bagaimana hukum menyembelih hewan kurban yang sakit? Penyembelihan hewan kurban pada saat Hari Raya Idul Adha dimulai usai sholat Idul Adha tanggal 10 Zulhijah sampai tanggal 13 Zulhijah sebelum waktu maghrib. Hewan yang dijadikan kurban harus memenuhi persyaratan. Di antaranya yaitu hewan yang sehat, tidak cacat seperti buta, pincang, tidak terlalu kurus, dan sudah cukup umur. Lantas bagaimana jika hewan kurbannya sakit? Apakah tetap boleh disembelih? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini. Hukum Menyembelih Hewan Kurban yang Sakit Baca Juga Cara Mengolah Daging Kambing Kurban Agar Tak Bau Prengus, Dijamin Empuk MUI menetapkan fatwa bahwa hukum berkurban dengan hewan sakit atau terjangkit penyakit dirinci sesuai kondisi faktualnya, dan dampak yang akan ditimbulkan. Tidak hanya terbatas pada hewan kurban saja, hewan lain yang dapat dikonsumsi dan sedang sakit juga termasuk dalam fatwa ini. Disebutkan bahwa hewan yang sakitnya termasuk kategori ringan seperti sakit yang tidak akan mengurangi kualitas dagingnya maka hewan tersebut memenuhi syarat dan hukum kurbannya tetap sah dan halal. Artinya, jika penyakit yang diderita hewan mengurangi kualitas dari daging dan dikhwatirkan menulari orang yang mengonsumsi, maka tidak sah dan haram untuk disembelih serta dikonsumsi. Jika hewan yang disembelih berpenyakit, dikhawatirkan penyakit tersebut bisa mempengaruhi kualitas daging bahkan hingga menularkan kepada orang yang mengonsumsinya. Oleh karena itu, kita harus benar-benar memperhatikan kondisi fisik dan kesehatan hewan yang akan dijadikan kurban. Di dalam syariat, Allah SWT juga memerintahkan agar umat Islam mengkonsumsi makanan yang tidak hanya halal, akan tetapi juga baik. Allah berfirman, Baca Juga Jangan Tergesa-gesa Lakukan Persiapan ini Sebelum Melakukan Salat Idul Adha “Wahai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari segala sesuatu yang terdapat di bumi.” Qs. al-Baqarah 168 Seperti yang diketahui, makanan yang halal merupakan makanan yang tidak haram, sementara makanan yang baik thayyib ditafsirkan oleh para ulama, adalah sebagai berikut "Makanan yang halal dan diperoleh secara halal, makanan yang baik yang tidak memudaratkan badan dan akal, makanan yang tidak jelek seperti bangkai, darah, daging babi, dan semua makanan yang menjijikan, makanan yang bersih dan tidak ada penyakitnya." Lihat Tafsir Ibnu Katsir, Fathul Bari Ath’imah, Tafsir as-Sa’di Dengan demikian, hewan yang sedang sakit termasuk dalam jenis makanan yang tidak baik, dan tentunya tidak boleh dikonsumsi. Akan tetapi, keyakinan bahwa semua penyakit itu bisa menular adalah pendapat yang tidak tepat. Untuk menentukan apakah penyakit hewan tersebut bisa menular ke tubuh manusia atau tidak, tentu dokter atau ahli kesehatanlah yang lebih mengetahui. Memang ada semlah kejadian akhir-akhir ini yang menunjikkan bahwa penyakit pada tubuh hewan bisa menular ke tubuh manusia bahkan hingga menyebabkan kematian. Oleh karena itu, sebelum menyembelih pastikan hewan dalam keadaan baik. Jangan sembarangan menyembelih hewan yang berpenyakit. Doa Menyembelih Hewan Kurban Doa ketika menyembelih hewan cukup dengan membaca "Bismillah" atau boleh juga ditambah dengan "Allahua'bar", hal ini seperti yang disebutkan dalam hadits riwayat Muslim 1960 Jundab bin Sufyan berkata, “Aku menyaksikan Idul Adha bersama Rasulullah. Usai sholat, beliau melihat kambing yang telah disembelih, maka beliau bersabda, “Barangsiapa yang menyembelih sebelum shalat maka sembelihlah kambing lain sebagai gantinya, dan barangsiapa yang belum menyembelih maka sembelihlah dengan membaca bismillah’.” Demikian tadi ulasan mengenai hukum menyembelih hewan kurban yang sakit. Semoga bermanfaat! Kontributor Putri Ayu Nanda Sari
3. Minyak GorengMinyak goreng yang biasa digunakan untuk menggoreng kentang adalah minyak sayur. Jenis minyak ini yang paling umum dan mudah ditemui minyak yang berasal dari kacang-kacangan juga baik untuk menggoreng kentang. Halal Corner juga menjelaskan kalau faktor minyak goreng bisa membuat sajian kentang goreng ini menjadi tidak halal."Pembuatan minyak ada proses penjernihan perlu diperhatikan karbon aktifnya berasal dari tulang hewan apakah halal atau tidak," ungkap Halal Corner dalam unggahan Instagram 6/6. 4. Pigmen WarnaKentang goreng terutama produk kemasan kerap menggunakan campuran pewarna buatan. Salah satu yang digunakan adalah pada kentang goreng ini berperan sebagai penstabil warna. Sumbernya perlu diketahui, karena salah satu jenisnya berasal dari hewan yang tidak halal, yaitu Garamkentang goreng Foto Getty Images/iStockphoto/Guillermo Spelucin RuncimanKentang goreng yang nikmat biasanya memiliki rasa gurih atau asin. Cita rasa tersebut berasal dari garam yang ditaburkan ke atas kentang goreng atau direndam ketika proses yang digunakan juga bisa menjadi faktor yang menyebabkan kentang goreng itu tidak halal. "Untuk bisa menaburkan garam secara merata, biasanya garam diberi anti kental," kata akun Facebook Produk Halal MUI, seperti dikutip detikFood 9/6.Anti kental pada garam ini biasanya berasal dari turunan asam lemak. Ini bisa terbuat dari tumbuhan maupun hewan. Kalau terbuat dari hewan perlu diperhatikan apakah jenisnya halal atau tidak. Simak Video "Masak Masak Tips Bikin Kentang Goreng ala Restoran Fast Food" [GambasVideo 20detik] yms/odi
Menurutkebanyakan ulama Syafiiyah, gajah termasuk hewan yang tidak boleh dimakan. Meskipun gajah disembelih secara islami, misalnya, maka dagingnya tetap tidak halal dimakan karena gajah termasuk hewan yang memiliki taring. Setiap hewan yang memiliki taring, maka ia tidak halal dimakan. Ini sebagaimana dikatakan oleh Imam Al-Ghazali dalam– Jika kamu sedang mencari minuman boba yang halal dan bisa dikonsumsi dengan tenang, Mixue bisa menjadi pilihanmu. Tapi, apakah Mixue dianggap halal atau haram? Yuk, simak review terbaru tentang Mixue dan penjelasannya di bawah ini! Sebagai seorang Muslim, kita harus selalu memperhatikan apakah makanan atau minuman yang dikonsumsi halal atau haram. Mixue sendiri adalah minuman boba atau bubble tea yang berasal dari Taiwan. Dalam pembuatannya, Mixue tidak menggunakan produk yang mengandung babi atau alkohol. Untuk bahan dasar minuman, Mixue menggunakan susu dan creamer non-dairy. Selain itu, Mixue juga menyediakan pilihan topping yang halal seperti boba hitam, boba putih, jelly, dan pudding. Kamu juga bisa memilih level manis sesuai dengan preferensimu, mulai dari tanpa gula hingga sangat manis. Dalam hal sertifikat halal, Mixue sendiri belum mendapatkan sertifikasi halal dari lembaga yang resmi. Namun, Mixue menjamin bahwa semua bahan yang digunakan dalam pembuatannya halal dan tidak mengandung unsur haram. Kamu juga bisa memeriksa daftar bahan dan informasi nutrisi secara lengkap di website resminya. Jadi, apakah Mixue bisa dianggap halal atau haram? Berdasarkan penjelasan di atas, Mixue dapat dikonsumsi oleh umat Muslim karena bahan yang digunakan dalam pembuatannya halal dan tidak mengandung unsur haram. Namun, untuk kamu yang lebih memilih memilih minuman boba dengan sertifikasi halal, kamu bisa memilih merek-minuman boba yang sudah memiliki sertifikasi halal dari lembaga yang resmi. Jadi itulah review terbaru mengenai Mixue dan apakah minuman ini halal atau haram. Semoga ulasan ini bisa membantumu memilih minuman boba yang sesuai dengan kebutuhanmu. Selamat mencoba! Apakah Mixue Halal atau Haram? Mixue, salah satu merek produk kecantikan asal Korea Selatan, belakangan ini menjadi perbincangan di kalangan masyarakat Muslim. Hal ini disebabkan oleh adanya isu bahwa Mixue mengandung bahan-bahan yang dianggap haram dalam Islam. Beberapa bahan yang menjadi perdebatan adalah pigmen serangga, kolagen babi, dan asam hyaluronat yang berasal dari hewan non-halal. Sebagai umat Muslim, kita tentu harus memperhatikan halal dan haram dalam mengonsumsi makanan dan minuman, serta menggunakan produk-produk kecantikan. Namun, untuk menentukan apakah Mixue halal atau haram, kita perlu melakukan penelitian lebih lanjut. Kita harus memperhatikan label dan bahan-bahan yang terkandung dalam produk tersebut. Jika kita memeriksa label Mixue, kita akan menemukan bahwa produk ini tidak memiliki label halal. Namun, hal ini tidak berarti bahwa Mixue haram. Ada beberapa produsen yang mungkin tidak mendaftarkan produk mereka sebagai halal, meskipun mereka menggunakan bahan-bahan halal. Kita juga perlu mempertimbangkan sertifikasi halal dari lembaga yang terpercaya. Di Indonesia, beberapa lembaga seperti MUI Majelis Ulama Indonesia dan BPJPH Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal menyediakan sertifikasi halal bagi produk-produk yang dianggap halal. Namun, karena Mixue bukanlah produk Indonesia, kita tidak dapat mengandalkan sertifikasi halal dari lembaga-lembaga tersebut. Oleh karena itu, kita harus melakukan pengecekan terhadap bahan-bahan yang terkandung dalam Mixue. Dalam hal ini, kita dapat memperhatikan kode-kode pada bahan-bahan yang tertera dalam label Mixue. Beberapa kode yang menunjukkan bahwa bahan tersebut halal adalah E100-E199, E200-E299, E300-E399, E400-E499, dan E500-E599. Kode-kode ini menunjukkan bahwa bahan tersebut adalah bahan-bahan alami, bukan bahan-bahan sintetis. Jadi, apakah Mixue halal atau haram? Kita perlu memperhatikan bahan-bahan yang terkandung dalam Mixue dan melakukan pengecekan terhadap kode-kode pada label produk. Jika terdapat bahan yang dianggap haram dalam Islam, maka produk ini tentu saja haram untuk digunakan. Namun, jika semua bahan terbukti halal, maka kita dapat menggunakan Mixue dengan aman dan tenang. Es Krim Mixue Indonesia Klarifikasi Soal Sertifikat Halal Video Apakah Mixue Halal atau Haram? Jawaban atas Pertanyaan Seputar Mixue Pendahuluan Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan industri, kini muncul berbagai jenis minuman sehat dengan berbagai kandungan nutrisi yang dibutuhkan tubuh. Salah satunya adalah Mixue, minuman sehat yang viral di media sosial. Namun, sebelum mengonsumsi Mixue, muncul pertanyaan seputar apakah Mixue halal atau haram bagi umat muslim. Artikel ini akan membahas FAQ seputar Mixue dan menjawab pertanyaan tersebut. Apa itu Mixue? Mixue merupakan minuman sehat yang terbuat dari campuran bahan-bahan alami seperti buah-buahan, sayuran, dan bahan-bahan lainnya. Mixue diklaim dapat memberikan banyak manfaat bagi kesehatan seperti menyehatkan pencernaan, menambah energi, dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Apakah Mixue Halal? Saat ini, Mixue belum memiliki sertifikasi halal dari lembaga halal resmi, sehingga status kehalalan produk ini masih menjadi perdebatan di kalangan umat muslim. Namun, Mixue telah mengklaim bahwa produk mereka halal dan mengikuti standar kehalalan yang berlaku di Indonesia. Apa Bahan-bahan yang Digunakan dalam Mixue? Bahan-bahan yang digunakan dalam Mixue adalah buah-buahan seperti apel, jeruk, dan nanas, sayuran seperti wortel, bayam, dan kubis, serta bahan-bahan lain seperti susu dan madu. Semua bahan yang digunakan dalam Mixue diambil dari bahan alami dan tidak menggunakan bahan tambahan yang berbahaya. Apakah Mixue Mengandung Alkohol atau Bahan Haram Lainnya? Mixue diklaim tidak mengandung alkohol atau bahan haram lainnya seperti daging babi, lemak babi, dan bahan-bahan lain yang diharamkan oleh agama Islam. Namun, karena belum memperoleh sertifikasi halal resmi, maka cukup wajar apabila umat muslim masih ragu untuk mengonsumsi produk ini. Bagaimana dengan Produk Mixue yang Beredar di Pasaran? Saat ini, Mixue telah banyak beredar di pasaran dan menjadi tren di kalangan masyarakat. Namun, tidak semua produk Mixue yang beredar di pasaran memiliki jaminan kehalalan yang resmi. Oleh karena itu, sebelum membeli Mixue, sebaiknya cek terlebih dahulu apakah produk tersebut memiliki sertifikasi halal resmi atau tidak. Kesimpulan Secara keseluruhan, jawaban atas pertanyaan apakah Mixue halal atau haram masih perlu dipertanyakan karena produk ini belum memperoleh sertifikasi halal resmi dari lembaga yang berwenang. Namun, Mixue telah mengklaim produknya halal dan mengikuti standar kehalalan yang berlaku di Indonesia. Oleh karena itu, keputusan untuk mengonsumsi Mixue tetap menjadi hak dari masing-masing individu dan perlu dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab. Saya Eka Sulistiyana, seorang penulis blog pendidikan yang percaya bahwa pengetahuan adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan. Dalam tulisan-tulisan saya, saya berbagi informasi tentang berbagai topik pendidikan Saya Eka Sulistiyana, seorang penulis blog pendidikan yang percaya bahwa pengetahuan adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan. Dalam tulisan-tulisan saya, saya berbagi informasi tentang berbagai topik pendidikan5F79Mg.